Akuisisi Motorola, Google Terancam Gugatan Anti-Trust
Gedget 06.07.00
CALIFORNIA - Keputusan Google mengakuisisi Motorola Mobility seharga USD12,5 miliar membuat raksasa internet asal Mountain View itu terancam gugatan antitrust karena diduga telah melakukan monopoli.
Sebagai pemimpin dalam pencarian internet dan iklan, sulit bagi Google untuk melakukan akuisisi tanpa mencuatkan tanda tanya. Apalagi, pengakuisisian Motorola diyakini bakal menambah dominasi Google, terutama sebagai pemilik sistem operasi Android yang diadopsi oleh sejumlah vendor besar dunia, termasuk Motorola.
Selain itu, dengan mengakuisisi Motorola, Google otomatis berhak atas ribuan portfolio paten yang dimiliki perusahaan tersebut. CEO Motorola Mobility Sanjay Jha mengatakan pihaknya memiliki sekira 17 ribu paten, dan masih menunggu 7.500 paten aplikasi lainnya.
Namun Chief Legal Officer Google David Drummond cukup optimistis pihak regulator akan memberi lampu hijau terhadap akuisisi ini.
"Kami cukup percaya diri langkah ini akan disetujui. Kami sangat yakin bahwa akuisisi ini merupakan transaksi yang pro-kompetisi," cetus Drummond sebagaimana dikutip Cnet, Selasa (16/8/2011).
Google sendiri tengah berada dalam pengawasan Federal Trade Commission (FTC) terkait bisnis OS Android-nya. FTC mempertanyakan apakah Google melarang vendor ponsel yang mengadopsi Android untuk menggunakan sistem operasi dari kompetitor.
Pertanyaan yang sama tentunya membayangi akuisisi terbaru Google ini. FTC akan mencari tahu apakah akuisisi Motorola akan menguntungkan Android secara signifikan dan mampu meningkatkan pasar Google dalam bisnis pencarian internet dan periklanan online.
Namun anggapan tersebut langsung ditepis oleh Drummond, yang mengklaim akuisisi ini diperlukan untuk melindungi sistem operasi itu sendiri. "Android jelas telah menambah kompetisi, inovasi serta pilihan pengguna," ungkapnya.
"Menurut kami, melindungi ekosistem jelas merupakan langkah yang pro-kompetisi," tegas Drummond.
(okezone.com)
Sebagai pemimpin dalam pencarian internet dan iklan, sulit bagi Google untuk melakukan akuisisi tanpa mencuatkan tanda tanya. Apalagi, pengakuisisian Motorola diyakini bakal menambah dominasi Google, terutama sebagai pemilik sistem operasi Android yang diadopsi oleh sejumlah vendor besar dunia, termasuk Motorola.
Selain itu, dengan mengakuisisi Motorola, Google otomatis berhak atas ribuan portfolio paten yang dimiliki perusahaan tersebut. CEO Motorola Mobility Sanjay Jha mengatakan pihaknya memiliki sekira 17 ribu paten, dan masih menunggu 7.500 paten aplikasi lainnya.
Namun Chief Legal Officer Google David Drummond cukup optimistis pihak regulator akan memberi lampu hijau terhadap akuisisi ini.
"Kami cukup percaya diri langkah ini akan disetujui. Kami sangat yakin bahwa akuisisi ini merupakan transaksi yang pro-kompetisi," cetus Drummond sebagaimana dikutip Cnet, Selasa (16/8/2011).
Google sendiri tengah berada dalam pengawasan Federal Trade Commission (FTC) terkait bisnis OS Android-nya. FTC mempertanyakan apakah Google melarang vendor ponsel yang mengadopsi Android untuk menggunakan sistem operasi dari kompetitor.
Pertanyaan yang sama tentunya membayangi akuisisi terbaru Google ini. FTC akan mencari tahu apakah akuisisi Motorola akan menguntungkan Android secara signifikan dan mampu meningkatkan pasar Google dalam bisnis pencarian internet dan periklanan online.
Namun anggapan tersebut langsung ditepis oleh Drummond, yang mengklaim akuisisi ini diperlukan untuk melindungi sistem operasi itu sendiri. "Android jelas telah menambah kompetisi, inovasi serta pilihan pengguna," ungkapnya.
"Menurut kami, melindungi ekosistem jelas merupakan langkah yang pro-kompetisi," tegas Drummond.
(okezone.com)